FANDI ARMANTO, Bugulkidul
Satu unit mobil ambulans milik Pemkab Pasuruan berhenti di disi timur Pos Polantas Ngopak, Grati. Begitu berhenti, dua petugas BPBD dan Dinas Kesehatan Pemkab Pasuruan Jawa Timur langsung sigap menolong Siti Khodijah, salah satu korban banjir. Perempuan itu berjalan tergopoh dan harus dituntun untuk duduk.
Di antara yang menuntunnya adalah Nur Aini Wulandaru, adik iparnya. Wanita yang masih mengenakan baju tidur tersebut, langsung sigap menggendong seorang bayi yang baru berusia 2 hari.
Bayi itu adalah anak Siti Khodijah, kakak ipar Wulan. Bayi itu baru dilahirkan sehari sebelum banjir menerjang kawasan Kedawung Wetan dan Kulon Kecamatan Grati.
Bagi Siti Khodijah, banjir itu cukup merepotkannya. Betapa tidak, itu adalah banjir yang keempat kalinya menerjang rumahnya. Dan banjir pada 26 Januari lalu, adalah banjir kelima kalinya.
“Keselnya, saya memang baru pulang dari rumah sakit setelah melahirkan anak kedua. Saat pulang, saya sebenarnya sudah merasa akan banjir. Tapi, waktu itu kan pikiran saya hanya ingin pulang,” beber Siti Khodijah, seperti dilansir Radar Bromo (Jawa Pos Grup/pojoksatu).
Beruntung saat itu dia dibantu kerabatnya. Mulai ibu mertuanya dan Nur Aini Wulandaru, adik iparnya. Keduanya, berupaya menerobos banjir yang tingginya sebatas dada orang dewasa.
“Di pikiran saya waktu itu segera ke lokasi. Karena kakak saya (Siti Khodijah, Red) rumahnya terendam banjir. Baru melahirkan lagi,” kata Wulan, panggilan akrab Nur Aini Wulandaru.
Tapi pengalaman banjir itulah yang membuat Wulan terkenal sampai sekarang. Betapa tidak, saat dia menerjang banjir, banyak warga sekitar maupun jurnalis yang memotretnya.
Wulan memang satu-satunya perempuan yang waktu itu menarik perhatian. Maklum saja, paras Wulan yang ayu serta aksi heroiknya menerjang banjir, membuat banyak orang berdecak kagum.
Selama menunggu proses evakuasi sang kakak, Wulan memang sempat berselfie ria. Sebab, banjir adalah pengalamannya yang pertama. Termasuk menolong sang kakak yang baru saja melahirkan.
Saat selfie maupun duduk di genangan banjir itulah, paras ayunya diabadikan hingga akhirnya disebar di sosial media.
Wulan sendiri mengaku tak menyadari bahwa fotonya saat berada di tengah banjir, akan menjadi viral.
“Bahkan saat difoto sama wartawan, saya juga tak tahu. Saya baru tahu ketika membuka internet dan berita online. Kaget juga sih, karena banyak yang lucu-lucu. Jadi meme,” beber wanita yang baru menikah 17 Februari lalu.
Wulan juga hanya tertawa saat ditanya soal fotonya yang viral semenjak peristiwa banjir tersebut. Secara tidak langsung, fotonya terpampang di banyak situs berita online. Meski, sebagian besar dalam berita tersebut isinya salah.
“Salah karena saya bukan orang sana (Grati). Cuma memang saat itu sedang menolong kakak,” beber alumni Universitas Negeri Malang jurusan Kimia tersebut. Sampai saat ini, berita maupun meme fotonya disaat banjir, masih sering muncul.
Tak jarang pula, kawan-kawannya yang ada ada di luar Pasuruan, memberikan link ataupun meme tentang dirinya. Ada yang lucu meskipun banyak pula yang nyinyir. Tapi Wulan tak menyoalkan hal itu. Karena pdaa dasarnya, meme yang diterimanya memang soal banjir.
Secara fisik, Wulan memang cantik. Kulitnya yang putih dan postur tubuhnya yang tinggi, membuat banyak pria terpesona. Ternyata, Wulan selama ini memang menggeluti dunia model. Bahkan menjadi langganan foto model dari pecinta fotografi.
“Sejak masih SMA saya memang suka modeling. Bahkan sampai kini, juga sering diajak untuk menjadi foto model,” beber istru dari Carda itu.
Biasanya, fotografer yang menjadikannya model bukan hanya dari Pasuruan saja. Tetapi sampai Jakarta bahkan Filipina. Saat fotonya pascabanjir menyebar luas, dia sempat ditegur oleh suaminya.
“Waktu itu saya disemprot karena foto-fotoan saat banjir. Tapi saya juga tak menyadari. Ke lokasi banjir juga tiba-tiba. Saat itu mami membangunkan saya dan bergegas meminta saya menjemput kakak. Spontan tanpa mandi dan tak ganti baju, saya berangkat. Ternyata difoto dan menjadi viral,” katanya.
Status Wulan kini sudah menjadi istri. Karena itupula dia resign dari pekerjannya sebagai pegawai honorer.
“Saat ini saya menggeluti wedding organizer. Mungkin saya juga akan mengikuti suami yang bekerja di Jakarta,” terang perempuan yang baru saja honeymoon di Bali itu.
ConversionConversion EmoticonEmoticon